Tuesday, November 19, 2019

Sejarah dan Mitos Pura Tanah Lot, Bali yang perlu kamu tahu!

Pura Tanah Lot di Tabanan, Bali nampaknya akan selalu jadi destinasi traveling favorit untuk wisatawan. Jangan cuma menikmati indahnya pemandangan sekitar Pura Tanah Lot, namun kamu juga harus tahu mengenai sejarah dan mitos seputar Pura Tanah Lot.




Sejarah Pura Tanah Lot

 






Pura Tanah Lot di Tabanan, Bali nampaknya akan selalu jadi destinasi traveling favorit untuk wisatawan. Jangan cuma menikmati indahnya pemandangan sekitar Pura Tanah Lot, namun kamu juga harus tahu mengenai sejarah dan mitos seputar Pura Tanah Lot.

Sejarah Pura Tanah Lot


Menurut masyarakat Bali, Pura Tanah Lot dibangun oleh seorang brahmana bernama Danghyang Niratha yang tadinya mengembara dari Pulau Jawa. Beliau berhasil menguatkan kepercayaan mayoritas warga Bali tentang ajaran agama Hindu di abad 16. Namun, saat ia menjalani misi, Bendesa Beraban merasa iri dan ingin mengusir Danghyang Niratha dari tempat meditasinya.
Karena diusir, Danghyang Niratha sempat mengeluarkan kesaktiannya untuk memindahkan batu besar. Jadi, Pura Tanah Lot dipercaya tercipta dari kekuatan spiritual Danghyang Niratha yang memindahkan bongkahan batu besar ke tengah pantai dan menjadi tempat meditas beliau.
Setelah batu berhasil dipindahkan, dibangunlah sebuah pura dan dijaga oleh penjaga pura yang tercipta dari seledang poleng milik Danghyang Niratha. Lalu selendang itu diubah menjadi seekor kuda laut yang biasa disebut lipi poleng (ular hitam-putih).

Mitos yang beredar

Ular tersebut dipercaya sebagai penjaga pura yang menjauhkan masyarakat dari ancaman kejahatan dan kerusakan. Katanya jika akan terjadi musibah atau bencana alam, ular akan dijadikan pertanda lewat raja atau ratu ular laut warna merah yang muncul.
Katanya, kamu bisa meminta air awet muda di bagian barat Pura Tanah Lot. Mitos yang terakhir adalah jika pasangan yang belum menikah berkunjung ke Pura Tanah Lot, hubungan mereka tidak akan bertahan lama. Makanya banyak pasangan yang takut berkunjung ke sana.

 





Pura Tanah Lot di Tabanan, Bali nampaknya akan selalu jadi destinasi traveling favorit untuk wisatawan. Jangan cuma menikmati indahnya pemandangan sekitar Pura Tanah Lot, namun kamu juga harus tahu mengenai sejarah dan mitos seputar Pura Tanah Lot.

Sejarah Pura Tanah Lot


Menurut masyarakat Bali, Pura Tanah Lot dibangun oleh seorang brahmana bernama Danghyang Niratha yang tadinya mengembara dari Pulau Jawa. Beliau berhasil menguatkan kepercayaan mayoritas warga Bali tentang ajaran agama Hindu di abad 16. Namun, saat ia menjalani misi, Bendesa Beraban merasa iri dan ingin mengusir Danghyang Niratha dari tempat meditasinya.
Karena diusir, Danghyang Niratha sempat mengeluarkan kesaktiannya untuk memindahkan batu besar. Jadi, Pura Tanah Lot dipercaya tercipta dari kekuatan spiritual Danghyang Niratha yang memindahkan bongkahan batu besar ke tengah pantai dan menjadi tempat meditas beliau.
Setelah batu berhasil dipindahkan, dibangunlah sebuah pura dan dijaga oleh penjaga pura yang tercipta dari seledang poleng milik Danghyang Niratha. Lalu selendang itu diubah menjadi seekor kuda laut yang biasa disebut lipi poleng (ular hitam-putih).

Mitos yang beredar

Ular tersebut dipercaya sebagai penjaga pura yang menjauhkan masyarakat dari ancaman kejahatan dan kerusakan. Katanya jika akan terjadi musibah atau bencana alam, ular akan dijadikan pertanda lewat raja atau ratu ular laut warna merah yang muncul.
Katanya, kamu bisa meminta air awet muda di bagian barat Pura Tanah Lot. Mitos yang terakhir adalah jika pasangan yang belum menikah berkunjung ke Pura Tanah Lot, hubungan mereka tidak akan bertahan lama. Makanya banyak pasangan yang takut berkunjung ke sana.

Tempat untuk menikmati sunset


Meskipun cerita mengenai sejarah dan mitos Pura Tanah Lot akan beredar terus di telinga kita, pada dasarnya, Tanah Lot berasal dari kata ‘tanah’ yang berarti daratan dan ‘lot’ yang berarti laut. Jika digabungkan, Tanah Lot adalah pulau kecil yang mengapung di tengah laut.
Lokasi dan bentuk Pura Tanah Lot yang seperti itu, membuatnya cocok dijadikan sebagai tempat untuk menikmati sunset (matahari terbenam). Tidak heran jika tempat ini selalu ramai akan turis yang ingin menikmati sunset. 

sumber: www.pegipegi.com/sejarah-dan-mitos-pura-tanah-lot-bali-yang-perlu-kamu-tahu. 

2 comments: