Friday, January 17, 2020

Mulai Sekarang, Jangan Lagi Berani Merogoh Tangan Patung Budha di Candi Borobudur!

Mulai Sekarang, Jangan Lagi Berani Merogoh Tangan Patung Budha di Candi Borobudur!

Tatik Ariyani - Jumat, 27 Desember 2019 | 14:39 WIB
Candi Borobudur
Kompas
Candi Borobudur

Intisari-Online.com - Banyak orang yang hanya menelan mentah-mentah seluruh mitos tanpa memikirkan resiko.
Seperti halnya mitos yang ada di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Tak sedikit wisatawan yang berlomba-lomba merogoh patung arca yang diberi nama Kunto Bimo di pelataran paling atas candi.
Tak lain apa yang mereka lakukan berdasar karena terlanjur percaya mitos.
Baca Juga: Inilah Dr. Tan, Dokter yang Terkenal Pelit Berikan Resep Obat ke Pasien, Alasannya?
Banyak yang masih beranggapan jika siapa pun yang berhasil memegang tangan Kunto Bimo makan apa yang diinginkan akan terkabul.
"Mereka yang melakukan aksi merogoh patung itu bisa siapa saja. Mereka percaya kalau ingin cepat kaya, cepat naik pangkat, cepat dapat jodoh, tambah rezekinya maka upayanya ya itu tadi, merogoh patung," kata Kepala Unit PT Taman Wisata Candi Borobudur Pujo Suwarno, seperti dilansir TribunTravel dari Kompas.com.
Bagian dari arca Kunto Bimo yang dipercaya bisa membuat harapan terkabul ada dua, yakni jari tangan dan kaki.
Jika yang menyentuh adalah laki-laki, maka bagian yang disentuh adalah jari tangan, sedangkan perempuan menyentuh kaki.
Baca Juga: Ketika Masih Bayi Orang Tuanya Membuangnya di Tempat Sampah, Setelah Dewasa Justru Berharta Rp867 Miliar
Namun masih bolehkah hal itu dilakukan saat ini, mengingat umur candi sudah semakin tua?
Pujo Suwarno mengingatkan, apabila aksi merogoh patung itu sebenarnya juga sumber penyakit bagi batu-batu yang melindungi patung Kunto Bimo.
Aksi wisatawan yang merogoh patung, apalagi di terik matahari menyebabkan tangan dan kakinya mengeluarkan keringat.
Keringat wisatawan tersebut bisa menempel di batu saat mereka berusaha menyentuh patung Kunto Bima.
Baca Juga: Hanya Ditinggali 5 Orang, Rumah 27 Lantai Termahal di Dunia Ini Milik Keluarga Terkaya di Asia, Begini Cara Mereka Merawatnya!
Usaha wisatawan untuk merogoh patung tidaklah mudah.
Mereka tak jarang terpaksa menaiki batu-batuan agar tangannya mencapai bagian tertentu patung di dalam stupa.
Air yang menempel di batu tentunya mengandung garam dan kondisi percampuran air dengan batu akan menimbulkan penyakit pada batuan yang dibangun sejak abad ke-8.
Keringat akan membuat batu lama-kelamaan akan keropos.
Baca Juga: Berat Badan Anda Tiba-tiba Turun Drastis? Jangan Senang Dulu, Bisa Jadi Itu Tanda 5 Penyakit Berbahaya Ini
Seperti apa pun mitosnya, menyentuh arca memang seharusnya tidak dilakukan wisatawan.
Ada baiknya traveler menikmati peninggalan bersejarah tersebut tanpa harus merusak dan menyakiti batu itu.
Di samping merogoh patung, ada alasan kuat lagi wisatawan ke Candi Borobudur.
Yakni melihat hiruk pikuk pedagang cendera mata.
Saat ini terdapat lebih dari 2.500 pedagang yang ada di kawasan candi, kata Pujo Suwarno.
Baca Juga: Setiap Hari Bohongi Istrinya Mengaku Kerja Lembur, Setelah Terbongkar Apa yang Dilakukannya Selama Ini, Gemparkan Satu Negara
TribunTravel.com, Tertia Lusiana

0 comments:

Post a Comment