Friday, January 17, 2020

Cara Bintang Laut Berduri Rusak Terumbu Karang Raja Ampat

Cara Bintang Laut Berduri Rusak Terumbu Karang Raja Ampat

CNN Indonesia | Jumat, 17/01/2020 10:20 WIB
Cara Bintang Laut Berduri Rusak Terumbu Karang Raja Ampat Ilustrasi Raja Ampat. (CNN Indonesia/ Aulia Diza)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kerusakan terumbu karang di Raja Ampat Papua bukan saja karena ditabrak oleh kapal wisata, tetapi ada ancaman yang lebih serius, yakni keberadaan bintang laut berduri atau Crown of Thorns Starfish (CoTS) yang merupakan hama bagi terumbu karang.

Sekretaris Daerah Raja Ampat Yusuf Salim mengakui bahwa bintang laut berduri merupakan ancaman yang sangat serius bagi kerusakan terumbu karang di kabupaten yang terkenal dengan keindahan alam lautnya itu.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari peneliti terumbu karang di Kabupaten Raja Ampat, bahwa peningkatan populasi bintang laut berduri di daerah tersebut akibat tingginya nutrisi air laut yang disebabkan oleh sanitasi dan limbah.


"Bintang laut berduri tersebut hinggap di terumbu karang yang hidup dan mengisap sari makanan terumbu karang tersebut hingga mati dan hancur," kata Yusuf seperti dilaporkan Antara, Rabu (15/1).


Siput yang menjadi predator bagi bintang laut berduri tersebut sudah berkurang dan jika populasi bintang laut berduri tersebut terus meningkat dan tidak dicegah dengan cara memusnahkan maka dampak terbesar adalah kerusakan terumbu karang hidup.

Menurut dia, lembaga konservasi dan organisasi pemerhati lingkungan di Raja Ampat telah melakukan aksi pemusnahan bintang laut berduri sebagai pencegahan peningkatan populasi yang akan merusak terumbu karang.

"Semua bekerjasama untuk mencegah atau memberantas bintang laut berduri yang merupakan ancaman bagi terumbu karang di Raja Ampat," ujarnya


Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) kabupaten Raja Ampat adalah salah satu organisasi pemandu wisata yang sangat intens melakukan pemusnahan bintang laut berduri guna mencegah peningkatan populasi yang menyebabkan kerusakan terumbu karang.

Sekretaris DPC HPI Raja Ampat Maikel Sada mengatakan bahwa pemandu wisata HPI Raja Ampat telah memutuskan 3.000 bintang laut berduri di kawasan wisata guna mencegah peningkatan populasi yang menyebabkan kerusakan terumbu karang.

"Aksi tersebut akan terus dilakukan untuk menjaga kelestarian terumbu karang Kabupaten Raja Ampat yang merupakan objek wisata dunia segar terus berkelanjutan bagi generasi yang akan datang," ujar dia.

Raja Ampat Akan Punya Jalan Lingkar sepanjang 342 Km

Raja Ampat Akan Punya Jalan Lingkar sepanjang 342 Km

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara bertahap menyelesaikan pembangunan jalan lingkar Raja Ampat yang memiliki panjang keseluruhan 342 km. Kehadiran jalan tersebut akan meningkatkan konektivitas antar destinasi wisata di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat yang telah tersohor.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, ketersediaan infrastruktur jalan dengan kondisi mantap akan meningkatkan akselerasi pengembangan destinasi wisata setempat dan memudahkan wisatawan mencapai lokasi wisata.
"Akses jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan wisata," kata Menteri Basuki, Jumat (17/1/2020).
Jalur Lingkar Raja Ampat sepanjang 342 km terdiri dari 2 ruas, yakni ruas Lingkar Luar Raja Ampat sepanjang 314,39 km dan ruas Lingkar Waisai sepanjang 27,61 km. Pada 2019, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga menganggarkan Rp 183,1 miliar untuk penanganan ruas Lingkar Raja Ampat.
Anggaran digunakan untuk beberapa pekerjaan, diantaranya pekerjaan preservasi jalan Waisai-Bandara Marinda sepanjang 6,15 Km dan pemeliharaan rutin jembatan pada ruas tersebut.
Dari total panjang 342 km, kondisi Jalan Lingkar Raja Ampat yang sudah teraspal mencapai 37,45 km, agregat sepanjang 97,75 km, dan sisanya 206,8 km belum terbuka. Pembangunan Lingkar Raja Ampat terkendala karena melintasi kawasan cagar alam sepanjang 113,6 km, tepatnya pada ruas Kabare-Kapadri-Wayai (93,6 km) dan ruas Wayai-Warsambin-Kabare (20 km).

Festival Gunungan Di Candi Prambanan

Festival Gunungan Di Candi Prambanan

 SELASA, 31 DESEMBER 2019 , 13:30:00 WIB
Festival Gunungan Di Candi Prambanan
Pengunjung Candi Prambanan melihat Festival Gunungan di Lapangan Garuda Mandala Kompleks Candi Prambanan, Kabupaten Klaten, Selasa (31/12). Festival Gunungan ini menampilkan aneka gunungan wayang kulit dan berbagai kesenian tradisional dari daerah, pagelaran seni budaya dan pameran wayang kulit serta workshop yang bisa diikuti oleh wisatawan. RMOLJateng/ Gholib
 

Berikut ini Harga Tiket Masuk Candi Prambanan Yogyakarta 2020 dan Tempat Wisata di Sekitarnya Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Berikut ini Harga Tiket Masuk Candi Prambanan Yogyakarta 2020 dan Tempat Wisata di Sekitarnya, https://kaltim.tribunnews.com/2020/01/16/berikut-ini-harga-tiket-masuk-candi-prambanan-yogyakarta-2020-dan-tempat-wisata-di-sekitarnya. Editor: Nur Pratama

Berikut ini Harga Tiket Masuk Candi Prambanan Yogyakarta 2020 dan Tempat Wisata di Sekitarnya

Berikut ini Harga Tiket Masuk Candi Prambanan Yogyakarta 2020 dan Tempat Wisata di Sekitarnya
Tribun Jogja/ Setya Krisna Sumargo
Candi Prambanan 
TRIBUNKALTIM.CO - Berikut ini harga tiket masuk Candi Prambanan Yogyakarta 2020 dan tempat Wisata di sekitarnya
Traveler yang berencana menghabiskan liburan akhir pekan ke Jogja, bisa mengunjungi Candi Prambanan.
Candi Prambanan merupakan komplek candi Hindu terbesar di Indonesia sekaligus satu candi terindah yang ada di Indonesia.
Sama halnya seperti Candi Borobudur, candi ini juga termasuk dalam situs Warisan Dunia yang ditetapkan oleh UNESCO.
Bagi traveler yang ingin berlibur ke Candi Prambanan, simak terlebih dahulu harga tiket masuknya.
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2020
Untuk menikmati keindahan alam yang disajikan Candi Prambanan, traveler wajib membeli tiket masuk terlebih dahulu.
Untuk pengunjung dewasa, harga tiket masuk Candi Prambanan 2020 dibanderol dengan biaya sebesar Rp 50.000 berlaku saat weekday maupun weekend.
Sedangkan untuk anak usia 3-10 tahun, harga tiket masuk Candi Prambanan 2020 dibanderol dengan harga Rp 25.000


Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Berikut ini Harga Tiket Masuk Candi Prambanan Yogyakarta 2020 dan Tempat Wisata di Sekitarnya, https://kaltim.tribunnews.com/2020/01/16/berikut-ini-harga-tiket-masuk-candi-prambanan-yogyakarta-2020-dan-tempat-wisata-di-sekitarnya.

Editor: Nur Pratama

Terjebak Badai di Laut, Kapal Wisata di Labuan Bajo Tenggelam

Terjebak Badai di Laut, Kapal Wisata di Labuan Bajo Tenggelam

Audrey Santoso - detikNews
Sabtu, 04 Jan 2020 17:47 WIB
Penyelamatan korban kapal tenggelam di Labuan Bajo. (Foto: Istimewa)
Penyelamatan korban kapal tenggelam di Labuan Bajo. (Foto: Istimewa)
Jakarta - Kapal wisatawan di perairan Pulau Bidadari, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), tenggelam. Penyebabnya adalah cuaca buruk dan kapten kapal menerjang gelombang tinggi.

"Penyebab tenggelamnya kapal KM Aditya disebabkan oleh karena cuaca buruk, dari kapten kapal yang berusaha menembus tingginya gelombang sehingga keseimbangan kapal tidak terkendali yang mengakibatkan kapal tenggelam," kata Kapolres Manggarai Barat AKBP Handoyo Santoso kepada detikcom, Sabtu (4/1/2020).


Tenggelamnya kapal terjadi pada pukul 09.45 Wita tadi. Handoyo mengatakan kapal tersebut sedang melayani lima wisatawan lokal.

"Pada Kamis (2/1) pukul 09.00 Wita, Kapal Aditya yang dinakhodai oleh Samsudin bersama tiga ABK, penumpang lima orang dan guide satu orang bertolak dari Pelabuhan Labuan Bajo menuju Perairan Taman Nasinal Komodo untuk melakukan trip selama tiga hari dengan rute tujuan Pulau Kelor-Menjerite-Pulau Rinca-Pulau Kalong," jelas Handoyo.

Seusai perjalanan wisata, terang Handoyo, KM Aditya hendak kembali ke Pelabuhan Labuan Bajo dan bertemu badai di sekitar perairan Pulau Bidadari. "Tiba-tiba muncul badai dan langsung menghantam kapal yang mengakibatkan kapal tenggelam," ucapnya.

Labuan Bajo yang Bikin Penasaran

Labuan Bajo yang Bikin Penasaran

Pantai Pink Pulau Padar di Labuan Bajo. (Foto: Ahmad Masaul Khoiri/detikcom)
Jakarta - Sudah pernah ke Labuan Bajo belum? Yang sudah pernah ke sana niscaya pulang dengan segudang cerita, sedangkan yang belum boleh jadi bakal penasaran dengan daya tariknya. Labuan Bajo memang senantiasa bikin penasaran.

Labuan Bajo yang bikin penasaran ini bukanlah asumsi semata. Faktanya dalam data "2019 Year in Search Indonesia" dari Google, pencarian mengenai "Labuan Bajo" mencatatkan pertumbuhan 1,6 kali lipat sepanjang tahun lalu.

Baca juga: Labuan Bajo Banyak Dicari Traveler Indonesia Tahun Ini

Ini tentu tak lepas dari beragam daya tarik wisata dari Labuan Bajo sebagai ibukota dari Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

Yang pertama tentu adalah keberadaan Komodo. Takkan lengkap datang ke Labuan Bajo jika tidak mampir menyambangi habitat para reptil purbakala ini, salah satunya di Pulau Rinca.

Memiliki jarak yang lebih dekat dari Labuan Bajo, Pulau Rinca juga memiliki titik tertinggi yaitu gunung dengan ketinggian 670 mdpl. Jadi, saat berkunjung di sini Anda kamu juga bisa melihat sekeliling Flores yang indah dari ketinggian.

Baca juga: 6 Objek Wisata Favorit di Labuan Bajo

Selain itu, Google juga menyebut bahwa meningkatnya pencarian seputar "Labuan Bajo" pada tahun lalu adalah karena Pulau Padar dan Pantai Pink. Ya, Pulan Padar yang ikonik ini memang jadi tempat wisata yang asyik.

Di Pulau Padar, kamu bisa menjelajahi keindahannya dan trekking sampai puncak bukitnya. Setelah itu, bakal asyik banget untuk leyeh-leyeh seraya menikmati keindahan Pantai Pink yang pasir pantainya tampak unyu-unyu merah jambu.

Baca juga: Tahun Baruan di Labuan Bajo, Ini Itinerary 3 Hari 2 Malam di Sana

Itu baru segelintir dari aneka daya tarik yang dimiliki oleh Labuan Bajo. Tak heran jika sejak beberapa tahun terakhir, sejumlah selebritas dunia dari berbagai latar belakang pun tak mau ketinggalan menikmati pesonanya. Sebut saja aktris Hollywood Gwyneth Paltrow, bintang MotoGP Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, atau bintang sepakbola Arjen Robben dan Marcos Llorente.

Nah, di tahun 2019 lalu, rasa penasaran terhadap Labuan Bajo di antaranya juga muncul seiring munculnya wacana isu penutupan Pulau Komodo yang sempat bergulir. Hal ini bahkan turut jadi bahasan media internasional.

Baca juga: Isu Penutupan Pulau Komodo Sampai Diulas Media Inggris

Pada prosesnya, Pulau Komodo memang tidak jadi ditutup. Yang akan terjadi terhadapnya lebih kepada penataan. Seiring hal tersebut ketahuan pula bahwa Labuan Bajo, tentu saja termasuk Pulau Komodo, akan dikemas sebagai tempat wisata super premium.


Hal itu sudah ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kemudian dipaparkan pula oleh Menparekraf Wishnutama. Ini berkaitan erat dengan upaya fokus pada kualitas tempat wisata (quality tourism) dan bukan lagi soal jumlah wisatawannya.

Baca juga: Wishnutama Tegaskan Labuan Bajo Jadi Wisata Super Premium

Nah, yang bikin penasaran saat ini adalah bagaimana konkretnya pengemasan Labuan Bajo sebagai wisata super premium. Apalagi warga lokal, yang ikut mengandalkan perekonomiannya dari tempat wisata itu, mengaku risau dengan potensi terusiknya periuk nasi mereka.

Jadi, sekali lagi, Labuan Bajo kembali bikin penasaran. Tidak hanya seputar daya tarik dan potensi wisatanya yang luar biasa, tapi juga mengenai masa depannya sebagai tempat wisata super premium. Kamu sendiri sudah ke sana belum?

Mulai Sekarang, Jangan Lagi Berani Merogoh Tangan Patung Budha di Candi Borobudur!

Mulai Sekarang, Jangan Lagi Berani Merogoh Tangan Patung Budha di Candi Borobudur!

Tatik Ariyani - Jumat, 27 Desember 2019 | 14:39 WIB
Candi Borobudur
Kompas
Candi Borobudur

Intisari-Online.com - Banyak orang yang hanya menelan mentah-mentah seluruh mitos tanpa memikirkan resiko.
Seperti halnya mitos yang ada di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.
Tak sedikit wisatawan yang berlomba-lomba merogoh patung arca yang diberi nama Kunto Bimo di pelataran paling atas candi.
Tak lain apa yang mereka lakukan berdasar karena terlanjur percaya mitos.
Baca Juga: Inilah Dr. Tan, Dokter yang Terkenal Pelit Berikan Resep Obat ke Pasien, Alasannya?
Banyak yang masih beranggapan jika siapa pun yang berhasil memegang tangan Kunto Bimo makan apa yang diinginkan akan terkabul.
"Mereka yang melakukan aksi merogoh patung itu bisa siapa saja. Mereka percaya kalau ingin cepat kaya, cepat naik pangkat, cepat dapat jodoh, tambah rezekinya maka upayanya ya itu tadi, merogoh patung," kata Kepala Unit PT Taman Wisata Candi Borobudur Pujo Suwarno, seperti dilansir TribunTravel dari Kompas.com.
Bagian dari arca Kunto Bimo yang dipercaya bisa membuat harapan terkabul ada dua, yakni jari tangan dan kaki.
Jika yang menyentuh adalah laki-laki, maka bagian yang disentuh adalah jari tangan, sedangkan perempuan menyentuh kaki.
Baca Juga: Ketika Masih Bayi Orang Tuanya Membuangnya di Tempat Sampah, Setelah Dewasa Justru Berharta Rp867 Miliar
Namun masih bolehkah hal itu dilakukan saat ini, mengingat umur candi sudah semakin tua?
Pujo Suwarno mengingatkan, apabila aksi merogoh patung itu sebenarnya juga sumber penyakit bagi batu-batu yang melindungi patung Kunto Bimo.
Aksi wisatawan yang merogoh patung, apalagi di terik matahari menyebabkan tangan dan kakinya mengeluarkan keringat.
Keringat wisatawan tersebut bisa menempel di batu saat mereka berusaha menyentuh patung Kunto Bima.
Baca Juga: Hanya Ditinggali 5 Orang, Rumah 27 Lantai Termahal di Dunia Ini Milik Keluarga Terkaya di Asia, Begini Cara Mereka Merawatnya!
Usaha wisatawan untuk merogoh patung tidaklah mudah.
Mereka tak jarang terpaksa menaiki batu-batuan agar tangannya mencapai bagian tertentu patung di dalam stupa.
Air yang menempel di batu tentunya mengandung garam dan kondisi percampuran air dengan batu akan menimbulkan penyakit pada batuan yang dibangun sejak abad ke-8.
Keringat akan membuat batu lama-kelamaan akan keropos.
Baca Juga: Berat Badan Anda Tiba-tiba Turun Drastis? Jangan Senang Dulu, Bisa Jadi Itu Tanda 5 Penyakit Berbahaya Ini
Seperti apa pun mitosnya, menyentuh arca memang seharusnya tidak dilakukan wisatawan.
Ada baiknya traveler menikmati peninggalan bersejarah tersebut tanpa harus merusak dan menyakiti batu itu.
Di samping merogoh patung, ada alasan kuat lagi wisatawan ke Candi Borobudur.
Yakni melihat hiruk pikuk pedagang cendera mata.
Saat ini terdapat lebih dari 2.500 pedagang yang ada di kawasan candi, kata Pujo Suwarno.
Baca Juga: Setiap Hari Bohongi Istrinya Mengaku Kerja Lembur, Setelah Terbongkar Apa yang Dilakukannya Selama Ini, Gemparkan Satu Negara
TribunTravel.com, Tertia Lusiana